Tes DNA Janin: Penyakit Genetik dan Dilema Etis dalam Deteksi Dini


Beberapa anak yang terlahir dengan Down Syndrom sedang bermain

Penyakit genetik adalah kondisi yang disebabkan oleh kelainan pada gen atau kromosom seseorang, yang sering kali diturunkan dari orang tua atau terjadi karena mutasi spontan. Penyakit ini mencakup berbagai gangguan seperti thalassemia, cystic fibrosis, atau sindrom Down. Saat ini, kemajuan teknologi memungkinkan deteksi dini penyakit genetik melalui tes DNA pada bayi sejak janin berada dalam kandungan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan bayi terlahir normal atau dengan gangguan genetik (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2021).

Tes DNA prenatal memberikan manfaat besar bagi calon orang tua dan tenaga medis untuk mempersiapkan langkah yang tepat. Dengan mengetahui kondisi genetik janin, orang tua dapat memastikan bahwa bayi mereka tidak terlahir dengan cacat atau gangguan serius yang membutuhkan perhatian medis khusus. Selain itu, informasi ini membantu dokter dalam merancang rencana perawatan terbaik untuk ibu dan bayi (Genetics Home Reference, 2020).

Namun, kekhawatiran muncul ketika tes menunjukkan bahwa janin memiliki kelainan genetik. Dalam situasi seperti ini, calon orang tua yang tidak siap menerima kondisi tersebut bisa saja memilih untuk tidak melanjutkan kehamilan. Keputusan ini sering kali menimbulkan dilema etis yang kompleks. Di satu sisi, keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kualitas hidup bayi dan dampak psikologis serta finansial pada keluarga. Di sisi lain, ada perdebatan mengenai nilai moral dan hak hidup janin (Ethics Committee of the American Society for Reproductive Medicine, 2018).

Bagaimana menurutmu? Apakah manfaat dari deteksi dini penyakit genetik cukup besar untuk menghadapi dilema ini? Atau apakah kita perlu lebih berhati-hati dalam penerapan teknologi ini untuk melindungi nilai-nilai kemanusiaan?

Sumber Referensi:

https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/deretan-penyakit-yang-diturunkan-dari-orang-tua-kepada-anaknya

https://kumparan.com/riama-charina/aborsi-di-indonesia-bolehkah-23dMHvTSV4R/2

https://www.ibupedia.com/artikel/kehamilan/11-faktor-risiko-yang-membuat-janin-mengalami-kelainan-genetik

Posting Komentar

0 Komentar